Kamis, 23 Februari 2012

Dara Puspita: Petualangan Rock n Roll Empat Dara di Eropa

Suatu ketika, negeri ini pernah mempunyai sebuah band rock n roll yang tiada duanya. Kisahnya bakal membuat siapapun yang merasa rocker ngiri untuk bisa mengalaminya, yah, setidaknya punya nyali besar. Dihuni oleh empat dara asal Surabaya, bernama Dara Puspita, nongol di di tahun 1960-an.

Pamor mereka bahkan mengalahkan band sekelas Koes Plus. Ditemani seorang teknisi, mereka berkelana di  Eropa selama 3,5 tahun, manggung dari satu pub ke pub lain, dikontrak di sirkus, sampai memadu cinta dengan para pria bermata biru; menjalani lika-liku hidup rock n roll secara seutuhnya. :))

Dara Puspita
Saya nggak habis pikir, padahal empat dara ini justru dibesarkan oleh budaya Jawa yang merancang masa depan mereka untuk menikah dan punya anak, bukan malah pergi ke ujung dunia dan jingkrak-jingkrak di atas panggung. Tetapi mereka justru seperti sebuah representasi sebuah perlawanan tradisi oleh anak muda saat itu yang mengekang dan kaku. Bondo nekat!

Ide buku dari band ini sempat saya ajukan kepada atasan, meski diledek teman sekantor sebagai perwakilan selera musik generasi tua. Too bad, ide itu melemah, oma-oma Dara Puspita masih memiliki kerikil dalam hubungan di antara mereka, yang tampaknya dimulai ketika satu persatu meninggalkan band ini pada awal 1970-an.

Band ini dihuni oleh dari Titiek Hamzah, Lies A.R, Suzie Nader, dan Titik A.R, semuanya ngefans The Beatles. Lagu-lagu terkenal mereka seperti Surabaya (dijadikan lagu resmi kota Surabaya), Lagu Rindu, Pantai Pattaya, dan A Go Go. Skill musik sih biasa-biasa saja, tetapi aksi panggung heboh. Jejingkrakan sambil meraungkan alat musik mereka, lirik lagu pun tak terdengar. And hell yeah! the kids really loves it, back then.

Beraksi di  250 acara di 70 kota di pelosok Eropa.
Seorang impresario dari Jerman, Wilhelm Butz, mengikat kontrak mereka untuk tampil di Eropa. Berita ini menggemparkan tanah air, sampai-sampai Tony Koeswoyo berujar kepada teknisi mereka, Mbah Gambreng. “Dik Han,.... iki bedes-bedes soyo hebat wae, arep tour menyang Eropah … (ini monyet-monyet betina makin hebat saja, mau tour ke Eropa),”  

Masih banyak lagi sebenarnya kisah gila dari Dara Puspita, dan bikin hati saya bangga pisan bahwa negeri ini punya band sekeren mereka. Ketika mereka pulang ke Indonesia setelah luluh oleh ajakan orangtua masing-masing untuk segera menikah, ribuan fan mereka memadati lapangan terbang demi menyambut empat anak hilang ini. Empat dara Rock n Roll sejati dan bonek!  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar